Dinkes Lotim Imbau Calon Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi

 

Foto : Kepala Dinas Kesehatan Lotim, DR. Pathurrohman

Lombok Timur, IndepthNTB - Menghadapi musim haji 2025 yang diprediksi berlangsung dalam cuaca panas ekstrem di Arab Saudi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Timur mengimbau para Calon Jemaah Haji (CJH) untuk memperketat persiapan kesehatan. Langkah ini penting guna meminimalisir risiko gangguan kesehatan, terutama bagi jemaah lansia dan penderita hipertensi.  

Kepala Dinkes Lombok Timur, Dr. H. Pathurrahman, mengungkapkan bahwa suhu tinggi selama ibadah haji dapat berdampak signifikan pada kondisi fisik jemaah. 

"Kami telah memberikan sejumlah panduan kesehatan untuk membantu CJH beradaptasi dengan cuaca ekstrem," ujarnya, Selasa (13/5/2025).  

Beberapa rekomendasi utama meliputi, rutin memeriksakan kesehatan dan minum obat sesuai resep dokter. Menjaga pola makan sehat, mengurangi konsumsi garam, gula, minyak, serta menghindari minuman berkafein dan bersoda. Memperbanyak air putih, buah, dan sayur untuk menjaga hidrasi tubuh serta Cukup istirahat dan melakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki atau senam lansia. Kemudian Menggunakan pelindung (payung, topi, tabir surya) dan mengenakan pakaian longgar berbahan katun  

"Jangan menunggu haus untuk minum. Hidrasi yang cukup dan proteksi dari panas matahari sangat krusial," tegas Dr. Pathurrahman.  

Berdasarkan pemeriksaan terbaru, dari total 655 CJH asal Lombok Timur, 42% (278 orang)ndinyatakan layak berangkat tanpa pendamping, (istitha’ah). 56% (366 orang) memerlukan pendamping obat (istitha’ah dengan pengawasan medis) dan 2% (11 orang) membutuhkan pendamping khusus karena kondisi kesehatan kritis  

Lanjut Pathurrohman, Hipertensi masih menjadi penyakit paling dominan di kalangan CJH, mirip dengan temuan tahun-tahun sebelumnya. Dinkes Lombok Timur akan terus memantau dan memberikan pendampingan medis intensif, khususnya bagi jemaah dengan riwayat penyakit kronis.  

Dinkes berkomitmen memastikan seluruh jemaah, terutama yang berisiko tinggi, dapat menjalankan ibadah haji dengan aman dan lancar. 

"Kami akan mengoptimalkan koordinasi dengan tim medis haji untuk antisipasi darurat kesehatan," pungkas Dr. Pathurrahman.(INTB)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama