![]() |
| Foto : Bupati Lotim, Haerul Warisin |
Lombok Timur, IndepthNTB – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, yang akrab disapa H. Iron, menegaskan bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun penuh tantangan fiskal bagi daerahnya. Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Paripurna pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2026, Senin (17/11).
Dalam pidatonya, Bupati Iron mengawali dengan mengajak seluruh pihak meneladani semangat perjuangan para pahlawan, yang bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan ke-80. Ia menegaskan bahwa perjuangan masa kini diwujudkan melalui kerja keras, integritas, dan pelayanan tulus untuk memajukan daerah.
“Pahlawan sejati masa kini adalah mereka yang menjaga keadilan, memajukan daerah, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Bupati.
Di hadapan para anggota legislatif dan pimpinan OPD, Bupati memaparkan gambaran kondisi fiskal yang dihadapi Lombok Timur, kabupaten dengan populasi lebih dari 1,449 juta jiwa. Tantangan mendasar di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penanggulangan kemiskinan dinilai akan semakin berat.
Penyebab utamanya adalah kebijakan penyesuaian transfer keuangan dari pemerintah pusat. Pada TA 2026, Lombok Timur mengalami penurunan dana transfer lebih dari Rp 402 miliar, yang meliputi DAU, DAK, DBH, Dana Desa, dan Dana Insentif Daerah (DID).
“Penurunan kapasitas fiskal tersebut membawa konsekuensi serius terhadap pelaksanaan program pembangunan,” ujar Bupati Iron.
Menghadapi kondisi ini, Bupati menekankan bahwa Pemerintah Daerah dituntut untuk semakin kreatif, inovatif, dan adaptif dalam mengelola sumber daya yang tersedia. Tahun 2026 diprediksi akan menjadi masa yang kompetitif bagi daerah dalam memperebutkan dukungan program dari pemerintah pusat.
“Kami minta pimpinan OPD memperkuat koordinasi dengan kementerian dan lembaga,” pintanya, khususnya untuk sektor-sektor prioritas seperti ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perumahan, dan ekonomi kerakyatan.
Secara rinci, Bupati memaparkan gambaran umum APBD 2026. Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 3,072 triliun, dengan komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 584,478 miliar, pendapatan transfer Rp 2,487 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah.
Di sisi lain, belanja daerah juga direncanakan senilai Rp 3,072 triliun lebih, yang dialokasikan untuk belanja pegawai, barang dan jasa, belanja modal, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja tak terduga, serta belanja bagi hasil dan bantuan ke desa.
Di akhir penyampaiannya, Bupati Iron menekankan pentingnya sinergi yang solid antara eksekutif dan legislatif untuk memastikan APBD 2026 disusun secara realistis, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Semangat kepahlawanan diharapkan dapat menjadi inspirasi bersama untuk mewujudkan Lombok Timur yang sejahtera, maju, adil, religius, dan transparan di tengah tantangan fiskal yang berat.(INTB)
