![]() |
| Foto : Bupati Lotim, Haerul Warisin saat mencoba hasil kreatifitas posyandu bunda kasih |
Lombok Timur, IndepthNTB – Bupati Lombok Timur, Haerul warisin mendorong transformasi peran posyandu. Ia menyatakan bahwa posyandu kini harus menjadi hub kolaborasi dan kegiatan ekonomi, bahkan dengan memanfaatkan ruangnya untuk menjual hasil pertanian atau kerajinan warga.
Hal itu diungkapkan Bupati Lombok Timur Haerul Warisin dalam menerima kunjungan Tim Penilai Evaluasi Kinerja Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/12/25).
Hub Kolaborasi adalah sebuah pusat atau simpul yang difungsikan untuk memfasilitasi, merangsang, dan mengkoordinasikan kerja sama antar berbagai pihak (individu, kelompok, komunitas, institusi, atau sektor) dalam mencapai tujuan bersama.
Posyandu sebelumnya identik dengan lokasi pemberian layanan kesehatan dasar yaitu penimbangan balita, imunisasi dan penyuluhan gizisecara periodik.
Posyandu sebagai Hub, direncanakan menjadi tempat bertemunya berbagai program dan pemangku kepentingan. Tidak hanya dari sektor kesehatan (Dinas Kesehatan), tetapi juga dari dinas lain seperti Pendidikan, Pekerjaan Umum, Perumahan, Ketertiban, dan Sosial untuk menyelesaikan masalah masyarakat secara holistik. Inovasi terbesar dari konsep ini adalah menjadikan posyandu tidak hanya untuk layanan sosial, tetapi juga aktivitas ekonomi.
"Fasilitas posyandu bisa dimanfaatkan untuk menjual hasil pertanian (ubi jalar, jagung) dan kerajinan bambu khas Desa Jenggik. Hal ini mengubah posyandu dari tempat konsumsi bantuan menjadi tempat produksi dan distribusi, memberdayakan ekonomi warga," ujarnya.
Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin tidak hanya menyoroti kinerja kesehatan, tetapi lebih luas lagi, menjadikan Jenggik sebagai simbol kemandirian dan kreativitas.
“Desa ini tidak hanya dikenal memiliki penduduk yang kreatif dan bersemangat juang tinggi, tetapi juga berhasil menjadi satu-satunya desa yang berkomitmen mempertahankan dan mengembangkan kerajinan bambu,” puji Bupati.
Ia juga menggarisbawahi peran Jenggik sebagai sentra penjualan komoditas ubi di luar kawasan tertentu, menunjukkan ketangguhan ekonomi lokal. Berdasarkan komitmen dan inovasi yang ditunjukkan, Bupati menyatakan optimisme yang tinggi.
“InsyaAllah, tim yang hadir sekarang sangat objektif. Karena objektif maka Jenggik pasti nomor 1, InsyaAllah,” ujarnya penuh keyakinan.(INTB)
