Wabup Bongkar Kendala Digitalisasi Aset Daerah, Temukan Data Tak Lengkap

Lombok Timur, IndepthNTB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur mempercepat transformasi digital pengelolaan aset daerah melalui implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA BMD) secara online. Namun, dalam sosialisasi yang digelar Senin (28/7/25) di Aula Handayani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Bupati H. Moh Edwin Hadiwijaya secara terbuka mengungkap sejumlah tantangan berat yang dihadapi, terutama soal kelengkapan data.

“Mereka ini yang kita ajak membangun,” tegas Wabup Edwin, memberikan apresiasi pada para operator SIMDA BMD yang telah bekerja keras meski sistem baru berjalan sekitar dua minggu.

Wabup tidak menampik bahwa kelengkapan data masih menjadi kendala utama. Ia memberikan contoh nyata yang sering dijumpai: “Untuk pengadaan barang, kita kadang hanya mendapatkan ukuran, jenis materialnya belum tentu. Ini menunjukkan kesenjangan informasi yang menghambat proses digitalisasi penuh,” paparnya secara detail.

Meski begitu, Wabup menekankan fleksibilitas sistem baru ini. “Setelah ini online, operator kita bisa bekerja kapan pun dan di mana saja, meskipun nantinya membutuhkan jaringan internet,” ujarnya. Untuk memastikan kualitas data, ia meminta agar data dari setiap kecamatan dimonitor secara ketat oleh Bidang Aset guna mempercepat pembenahan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izuddin, mengonfirmasi betapa seriusnya upaya ini. Ia mengungkapkan bahwa timnya bahkan kerap bekerja hingga larut malam untuk mengejar target pelaporan aset. Untuk mendukung kerja operator, pihaknya telah memenuhi permintaan teknologi.

“Seluruh permohonan terkait komputer atau laptop yang dibutuhkan masing-masing satu kecamatan, yaitu sekitar 10 laptop, bisa kita penuhi,” jelas Izuddin. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan aset di tingkat kecamatan.

Sosialisasi yang dihadiri oleh Kepala BPKAD dan seluruh operator dari berbagai kecamatan ini menandai komitmen pemda untuk menciptakan tata kelola aset yang transparan, akuntabel, dan efisien di era digital, meski harus berjuang melengkapi data yang masih parsial.(

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama